Suplai Vaksin Covid-19 Terhambat, Laju Vaksinasi Melambat

Suplai vaksin Covid 19 ke sejumlah negara termasuk Indonesia terhambat, yang berimbas laju vaksinasi melambat. Juru Bicara Vaksinasi Covid 19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, cakupan vaksinasi Maret Mei seharusnya ditargetkan mencapai 500 ribu suntikan vaksin per hari. Kemudian Mei Juni 750 ribu per hari, hingga Juli dan selanjutnya dapat mencapai 1 juta dosis per hari.

"Tapi ini akan terjadi pelambatan karena suplai vaksin yang tidak mencukupi," ujar Nadia dalam diskusi virtual RakyatMerdeka, Jumat (2/4/2021). Menurutnya, sejak awal pelaksanaan vaksinasi pemerintah optimistis dapat melaksanakan vaksinasi sesuai jadwal. Seiring berjalan ujar Nadia, di bulan Februari produsen vaksin yang harusnya menyuplai kemudian memundurkan jadwalnya, artinya tidak bisa sesuai dengan jumlah yang diinginkan

"Tiba tiba bertambah lagi permasalahannya yaitu vaksin dari Covax Facility yaitu vaksin AstraZeneca tidak bisa mengirimkan dengan jumlah yang cukup besar," terang Nadia. Penundaan dua gelombang pengiriman vaksin AstraZeneca yang harusnya tiba Maret dan April mengakibatkan, vaksinasi Covid 19 untuk masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi molor. "Sehingga kemungkinan besar kita akan mencoba untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat umum lainnya akhir Mei atau di awal Juni," ungkap perempuan berhijab ini.

Meski demikian, terkait ketersediaan vaksin Nadia menjelaskan, Bio Farma masih memproses 23 juta dosis bahan baku vaksin. Dari 23 juta vaksin ini, sekitar 7 juta akan didistribusi di bulan April. "Jadi kita masih punya sekitar 16 juta dosis vaksin yang akan dalam proses dan Sinovac tetap akan mengirimkan kembali vaksin itu sebanyak 10 juta di akhir April," terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *