Pentingnya Upaya Pencegahan Sebelum Melakukan Rehabilitasi Narkoba

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan kian hari kian meresahkan. Itu sebabnya rehabilitasi narkoba sangat penting perannya agar para pecandu narkoba bisa terlepas dari efek candu yang menjerat.

 

Dampak buruk dari penggunaan narkoba sudah menyentuh hampir semua golongan masyarakat. Parahnya lagi narkoba kini bahkan sudah merambah ke segala tempat termasuk sekolah-sekolah, SD,SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Apabila kondisi ini terus berlanjut, dapat dipastikan kualitas generasi muda akan menurun dan mengurangi aset bangsa.

Keadaan ini tentu menjadi masalah bagi remaja dan orang tua. Itu sebabnya langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mencegah. 

Mengenal Narkoba atau Napza

Narkotika, obat-obatan dari zat tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis.Penggunanya lambat laun akan mengalami perubahan hingga penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri hingga ketergantungan. 

Psikotropika dikenal sebagai zat atau obat , baik secara alamiah maupun sintetis dengan khasiat psikoaktif. Obat ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada mental dan perilaku. 

 

Pengertian zat adiktif yaitu obat serta bahan-bahan aktif yang dapat menimbulkan ketergantungan yang sulit dihentikan apabila dikonsumsi. Penggunanya akan merasakan efek ingin menggunakan obat ini secara terus-menerus. Apabila dihentikan akan berakibat rasa lelah luar biasa atau rasa sakit yang luar biasa. Itulah sebabnya mengapa perlu rehabilitasi narkoba.

Faktor Penyebab dan Dampak Penggunaan Narkoba

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pengguna obat-obatan ini. Namun, penyebab yang paling banyak ditemukan adalah mudahnya obat-obatan ini didapatkan meski dengan cara ilegal atau sembunyi-sembunyi.

Faktor Individu atau Internal

Biasanya faktor ini berkaitan dengan kepribadian si pengguna yang menyangkut:

  • Tingkah laku anti sosial: kepribadian ingin melanggar, sifat berontak, melawan otoritas, menolak nilai-nilai yang tradisional, mudah kecewa dan sifat tidak sabar. 
  • Cemas dan depresi karena tidak dapat menyelesaikan kesulitan hidup 
  •  Kurangnya pengetahuan mengenai  napza sehingga berpikir positif terhadap penggunaan obat tersebut, sehingga terjadi penyalahgunaan narkoba.
  • Keterampilan berkomunikasi dengan teman sangat kurang sehingga tidak mampu menolak tawaran penggunaan obat tersebut

Faktor Sosial Budaya

  • Kondisi keluarga: kurang harmonis, kurang perhatian
  • Pengaruh teman sebaya: agar dapat diterima dalam pergaulan, keinginan mencoba karena pengaruh teman
  • Kondisi sekolah: kurang ketatnya peraturan mengenai narkoba/napza

Faktor Lain

  • Pengaruh iklan yang dilihat: promosi obat atau produk yang menimbulkan rasa ingin tahu dan mencoba khasiatnya.
  • Kehidupan modern: tuntutan hidup yang membuat orang menjadi stres, tertekan 

 

Umumnya dimulai dari tahap coba-coba atau icip-icip kemudian bergantung pada situasi atau kondisi psikis hingga akhirnya ketergantungan terhadap narkotika.

Upaya Pencegahan

Orang tua bisa melakukan beberapa upaya pencegahan narkoba diantaranya yaitu:

  • Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang narkoba dengan jelas, sehingga bisa membekali anak dengan pengetahuan pencegahan pada anak.
  • Jangan terlalu percaya diri secara berlebihan bahwa anaknya sempurna dan tidak punya masalah, agar dapat mendeteksi perubahan yang tidak lazim pada anaknya.
  • Awasi dan cari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku pada anaknya.
  • Lakukan pemeriksaan secara berkala pada kondisi kamar, pakaian yang habis dipakai, tas sekolah dan atribut lainnya.
  • Orang tua harus mampu menjadi role model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus dapat berperan sebagai sahabatnya. 
  • Menerapkan dan membudayakan delapan fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga.

Rehabilitasi narkoba hanyalah langkah terakhir untuk menghentikan kecanduan narkoba. Dukungan keluarga dan orang terdekat tentunya akan lebih memberi dampak yang positif bagi mereka untuk sembuh dan terlepas dari jerat narkoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *