Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh setiap orang adalah kulit menjadi rusak. Ini biasanya terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal kebiasaan buruk, Dalam artikel kali ini di ambil dari halaman Kompasiana! berikut kebiasaan buruk yang bisa merusak kulit.
Apa Saja Hal yang Menjadi Kebiasaan Buruk Dapat Merusak Kulit?
Stres
Salah satu hal yang menjadi kebiasaan buruk perusak kulit adalah stres. Yang mana hal ini disebabkan oleh hormon stres atau yang dikenal dengan kortisol. Hormon tersebut memiliki dampak buruk bagi kulit dan dapat mempercepat proses penuaan kulit.
Ternyata stres bukan hanya berpengaruh dapat menurunkan berat badan seseorang. Akan tetapi stres juga dapat berdampak merusak kulit. Untuk menghindari hal tersebut anda bisa melakukan berbagai cara salah satunya mengurangi dan berhenti konsumsi alkohol.
Merokok
Merokok memang sebuah kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan seseorang, bahkan dokter juga menyarankan untuk berhenti dan mengurangi merokok. Selain hal tersebut ternyata meroko juga dapat merusak kulit.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh bahan kimia yang ada di dalam rokok dapat merusak kandungan elastin dan kolagen. Yang mana kedua kandungan tersebut merupakan protein yang dapat berfungsi untuk menjaga agar kulit tetap elastis dan kencang.
Jika hal ini terus menerus dibiarkan, maka akhirnya dapat menyebabkan kulit kendur, keriput, dan bahkan penampilan menjadi tidak sehat keseluruhan. Pada umumnya seseorang yang merokok cenderung lebih banyak garis halus, yang mana hal ini disebabkan oleh bibir yang mencerut saat merokok.
Kurang tidur
Pada umumnya seseorang dianjurkan agar tidur tidak kurang dari delapan jam setiap harinya, Yang mana hal itu sangat penting untuk dilakukan untuk kesegaran tubuh saat bangun dan pemulihan energy. Hal ini disebabkan oleh karena pada malam hari sel kulit mengalami proses regenerasi.
Akan tetapi jika seseorang tersebut kurang tidur, maka hal itu juga bisa menyebabkan kulit menjadi rusak. Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak beristrahat akan memicu kurangnya produksi kolagi di dalam tubuh. Yang mana jika hakl tersebut terus terjadi makan kulit seseorang akan mengalami penuaan dini.